SERAMBINEWS.COM - Anak-anak Indonesia yang mengalami buta
huruf di Malaysia, yang jumlahnya sekitar 59.000 orang, membutuhkan layanan
pendidikan.
Untuk itu, Pertamina Foundation menggagas pengiriman guru relawan untuk
melayani anak-anak tenaga kerja indonesia (TKI) yang telantar pendidikannya di
Negeri Jiran.
"Inilah yang menjadi target kami, mereka harus melek huruf agar
memiliki masa depan," kata Ahmad Rizali, Direktur Pendidikan Pertamina
Foundation di Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Menurut Ahmad, program guru relawan tersebut dinamakan "guru-guru
Sobat Bumi". Mereka terlibat dalam pemberantasan buta huruf anak-anak TKI
di Malaysia yang memprihatinkan.
Sedikitnya 20 guru relawan akan dikirimkan ke titik-titik, di mana
anak-anak buta huruf beradadi kawasan Sabah. "Mereka adalah para relawan
guru dan tenaga pengajar. Karenanya, kami menyebut kegiatan ini dengan Program
Guru Sobat Bumi'," kata Ahmad.
Dijelaskan Ahmad, para Relawan 'Guru Sobat Bumi' akan tinggal di lokasi
selama sembilan bulan hingga setahun, dengan target membantu masyarakat
membentuk Kelompok Belajar di daerahnya masing-masing.
Mereka akan menyelenggarakan pengajaran membaca anak usia sekolah, dan
pembelajaran murid SD kelas I-III, sedikitnya 5.000 anak usia sekolah dan murid
SD tersebut.
Pembukaan Relawan Guru Sobat Bumi, lanjut Ahmad, akan dilakukan
pada pertengahan Februari 2013. Adapun seleksi dari tim independen berlangsung
hingga akhir Februari 2013.
Guru Sobat Bumi ini terbuka bagi umum, dan lebih diutamakan para
Pertamina Foundation Scholars dan para alumninya.
"Kami juga membuka kesempatan bagi alumni pendidikan guru LPTK
serta S1 lainnya. Yang penting semua calon harus memiliki jiwa pionir dan tahan
uji. Kesempatan ini berlaku bagi pria dan wanita" kata Ahmad.
Para calon relawan yang dinyatakan lulus, sambung Ahmad, akan dibekali
pelatihan dasar mengajar selama 16-24 jam dari tim trainer Ikatan Guru
Indonesia (IGI) dan latihan survival dari TNI-AD pada akhir April 2013.
Selain itu, peserta juga akan mendapatkan ongkos pengurusan paspor dan
semua urusan imigrasi, tiket pesawat PP, biaya hidup serta akomodasi selama 9
bulan hingga setahun.
Mereka yang berminat dapat menghubungi Muhammad Fathii di alamat email:
muhammad_fathii@ymail.com dan Rida Hesti di alamat email:
ridahestiratnasari@gmail.com.